Monday, April 26, 2010

Jalan ke tempat kerja pagi itu tiba-tiba clear, hanya tiga-empat kereta sahaja yang turut berada bersama berkongsi jalan yang sama. langit yang mulai cerah, kelihatan begitu indah sekali. remang-remang cahaya mentari dari sebelah timur, pohon-pohon yang melambai disapa angin, semuanya memberi ketenangan. perjalanan pagi itu dirasakan amat menenangkan.

pastinya pertemuan malam tadilah yang menjadikan hari ini sangat indah. menatap wajah yang bercahaya dek basuhan air wudhuk dan solat malam itu merupakan pengalaman yang amat mengujakan. serasa hati melonjak-lonjak apabila dapat duduk sebelah-menyebelah dengannya, seakan terasa kuatnya aura tawadhuknya itu meresap ke tubuh ini.

teringat kata seorang sister; "kita memang boleh detect kalau orang itu ikhwah atau akhawat,percayalah!" katanya dengan mata yang bersinar-sinar. tersenyum kami mendengarkan pengalamannya menegur seseorang yang 'dirasakan kenal' di dalam tren, lantas tebakannya tentang sister itu ternyata benar. nyatanya mereka tak pernah berjumpa, tetapi saling mengenal antara satu sama lain.

Monday, April 19, 2010

beginikah tarbiyah mengajarkan kamu?


bagai terputus urat nadi
bagai direnjat tangkai jantung
semacam ditumbuk-tumbuk pada wajah
seolah ditampar-tampar di pipi


tarbiyah mengajarkan kita
bukan untuk sekadar soleh
tapi juga menjadi musleh
bukan memikirkan apa yang mahu difikir
tetapi memikir apa yang perlu difikir
bukan sibuk dengan perancangan peribadi
tetapi menyibukkan diri dengan perancangan dakwah
keperluan dakwah,
kemahuan dakwah,
kehendak dakwah,
permintaan dakwah,
segalanya dakwah..

harusnya tarbiyah mengajarkan kita
mengurus apa yang urusan kita
mengerjakan apa yang merupakan kerja kita
menyelesaikan apa yang merupakan permasalahan kita
mentaati apa yang merupakan perintah buat kita
mengikuti apa yang menjadi suruhan untuk kita
membuat sehabis baik segala yang merupakan ruang lingkup dan capaian kita
menggembleng seluruh harta dan tenaga
juga memerah segenap titis saripati potensi diri kita...

tarbiyah mengajarkan kita
bergerak dengan punyai hala
berjalan dengan punyai qo'id
berlari dengan punyai plan
walau selaju mana kita pergi,
walau sejauh mana,
walau setinggi mana,
walau sehebat mana,
tetap teguh mengikat diri pada tali Allah
tetap mengingati bahawa tangan Allah
tetap ada di atas tangan-tangan kita

tarbiyah benar-benarkah
telah mengajarkan kita?

bila diminta kita jawap "nanti saya buat" tapi tak buat2
bila disuruh lantas merasa "kenapa pulak camtu, i deserve better than that" lalu suruhan terbang menjadi angin lalu
bila ditegur kita jawap "ana pun ada banyak juga nak tegur anti" tapi apa yang merupakan teguran buat diri kita langsung kita tak ambil peduli

bila hak kita dikurangi, lantas kita marah2
situ salah, sana salah
namun pernahkah kita sama muhasabah diri,
sudahkah kita memberi hak yang sepatutnya
terhadap dakwah dan tarbiyah ini?
jadi soalnya sekarang
benar-benarkah tarbiyah
telah mengajarkan kita?

na'uzubillahi min syururi anfusina
wa min saiyyi'aati a'malina...
[LINK]

Monday, April 12, 2010

pen gwyns

someone says taqwa is like papa penguins.
he takes care of the baby-egg and never let it fall.
coz why? when the egg falls down on the ice,
the baby inside will die.
aww..

someone else says that
taqwa is like a thermometer.
it is very sensitive to heat.
taqwa is the feelings of sensitivity,
that we feel when we are doing things..
if it is the right thing,
the metre will stay put
if we are not, the metre will rise.

wow.
that is islam
we take islam and live with it
it moulds our hearts and feelings
so that they would feel the right way!

so for me
taqwa is like pulling the hair from the flour
we have to be very careful
not to let the hair lost in it,
and make sure that the flour will not spilled.

so how do we feel today?

Thursday, April 08, 2010

Murid sekolah v/s murid tarbiyah

murid sekolah:
"Cikgu, maafkan saya cikgu. Saya tidak dapat hadir ke sekolah semalam."
"kenapa?"
"demam cikgu. tak boleh bangun."
"oh, tak mengapa. ada surat?"
"nah. cikgu, maafkan saya ye cikgu. saya nak datang juga, tapi tak boleh bangun"
"Ok, berikan saya surat MC awak tu"


murid tarbiyah:
"Akak, saya tak datang."
"kenapa?"
"ada hal"

situasi lain:
"sorry ana takleh join. maybe lain kali"

atau:
"kita perlukan fasi blablbla"
dua hari kemudian, hanya tiga orang membalas mesej itu.
itupun sekadar menyatakan maaf.

erk.
mmg la hidup zero alasan.
tapi cuba kita fikir...
murid di sekolah pun pandai nak terangkan situasi dia.
pandai nak usaha sehabis daya utk datang sekolah
boleh prepare buku/homework/gosok baju awal2 sebab nak ready ke sekolah..
kita?

mgkin hanya pandai berceloteh sahaja.

*dish*
(batu menghempap kepala)