Wednesday, January 28, 2009

feeling-feehiling

adik,
tiba masa kau sendiri
tatihanmu bukan lagi dengan pimpin tanganku
jatuh bangunmu bukanlah lagi depan mataku

masih teringat waktu dahulu
sedikitnya kita bukan penghalang
kurangnya kita bukan kekurangan
mana yang banyak sama kita kongsikan
mana yang sikit sama kita rasakan
segala yang susah kita usahakan
apa yang mudah kita teruskan...

adik,
kalaulah kau tahu
adakalanya berbunga-bunga hari silamku
adakalanya begitu kelamnya hari-hariku
semua dengan adanya kamu
semua kerana adanya kamu
hadir kalian mencalit warna-warna hidupku
memberi harapan kepada 'rumah teduhanku'
membawa siraman kepada maraknya api
yang menjahanamkan rumah kita yang sedang terbakar ini...

adikku sayang,
aku telah bertemu cahaya
dari lilin para guru yang menghulur kepadaku
lalu aku jaga cahaya itu penuh hati-hati
walau terkadang cahayanya seakan mahu malap
dan aku kongsikan cahaya itu denganmu
agar jangan kau ulangi menempuh zulumat
menghitam pekat hatimu sepertiku dulu...

dari saat gelap hitam kembaraku
lalu dicahayakan dan ditunjuki jalan
lalu kini kucuba lakukan yang sama untukmu
walau sedar diriku punyai sejuta perkara yang kurang
namun tetap kucuba pastikan
lilin yang diberikan kepadaku terus marak nyalaannya
agar dapat terusku membakar lilin buatmu, adikku..

tika itu,
saat aku mula kembara sendirian
aku tahu satu hari aku perlu melepaskanmu dari tatihan
aku tahu kau perlu berjalan dan berlari sendirian
agar kau belajar mempertahan jalan ini
agar kau belajar menghargai nikmat ini
nikmat keberadaan di jalan ini
nikmat jatuh bangun di jalan ini
nikmat jalan dakwah, jalan kita ini..

adikku, kesayanganku,
betapa hatiku berdebar gusar melepaskan tanganku
betapa aku takut membiarmu sendiri
merencana nasib sendiri
menilai-nilai jalan kiri dan kanan secara bersendiri
namun aku tahu
inilah masanya melepaskanmu

telah dibekalkan safarmu dengan kata azimat
telah disematkan di dadamu dengan al-hikmah
telah diperkenalkan padamu al-Furqan
maka berjalanlah, berlarilah
walau jauh dariku, pergilah
pergilah
pergilah...

semoga suatu hari nanti
kamu dan aku bisa berkumpul semula sebagai satu
untuk berlarian bersama sekali lagi,
mencari jiwa-jiwa untuk dicahayakan

atau mungkin jika tidak
moga waktu itu sudah tiba masanya untuk bersama
menikmati indah kampung yang menghijau malar
meneguk air sungai yang nyaman segar
bersenang-senang dengan para wildanun mukhalladun
membawa hidangan-hidangan..

adikku,
terbanglah semahumu
namun jangan kau kaburkan tempat kembalimu nanti...

saz
fatehbangi
::disinisegalanyabermula::
1:40pm

3 comments:

Anonymous said...

terase... seperti dituju pada diriku.. (kalaupun bukan..)
jazakillah ukhti.
doakan...

Anonymous said...

sbb terase sgt, so
mintak ijin kopi...
ai_suki

Anonymous said...

erm..
suke2..
rindu akk sokmo
moga diri seperti yg akk hrpkan inshaallah..doakan dri ini tsabat

-monmon